Senin, 24 Oktober 2011

YEREMIA


Yeremia, ( Ibrani, ירמיה - YIRMEYAH, 'YHVH telah menunjuk')


Yeremia dilahirkan di Anatot sekitar tahun 650 sM. Ia itu putera Imam Hilkia. Dalam tahun ke-3 pemerintahan raja Yosia (627) ia dipanggil menjadi nabi. Kata-kata kenabiannya yang terakhir diucapkan setelah hancurnya Yerusalem (587/586, badingkank.: Yeremia 44:1-30).

Kata-kata kenabiannya tidak ada yang diucapkan pada kurun waktu antara tahun 622 dan 609 (tahun raja Yosia meninggal). Boleh jadi pembaharuan ibadat deuteronomis dipandangnya sebagai pemenuhan tuntutan-tuntutannya. Kita banyak diberitahu oleh Kitab Yeremia tentang keadaan para raja Yehuda yang terakhir, terlebih-lebih perihal pengepungan Yerusalem. Orang kerajaan Yehuda diancam dengan hukuman oleh Yeremia karena dosa-dosa mereka. Pandangan salah yang hidup dikalangan luas di tengah rakyat juga dikecamnya. Ditentangnya politik yang resmi.

Ia juga berusaha, agar Zedekia (597-587) memutuskan untuk menyerah pada Babilon. Setelah kota Yerusalem direbut, Yeremia dibebaskan oleh orang-orang Masduk dan sahabatnya Gedalya dijadikan penguasa kota. Setelah Gedalya dibunuh, orang-orang Israel memaksa Yeremia untuk ikut pergi mengungsi. Dengan demikian berakhirlah berita-berita tentang Yeremia. -- Di dalam pengakuan-pengakuan atau monolog-monolognya (Yeremia 11:18-12:6; Yer 15:10-21; 17:12-18; 18:18-23; 20:7-18) Yeremia menunjukkan dirinya sebagai orang saleh dan peka atas sesuatu. Ia seorang yang jujur dan terbawa pada panggilan kenabiannya secara mutlak (Yeremia 16:1-9). -- Kitab-kitab yang dilakukan padanya adalah:
    1. Kitab Yeremia 2. Surat Yeremia (Kitab Barukh, Deuteronanika) 3. Ratapan

SURAT YEREMIA :
    Sepucuk surat deuterokanonik. Di dalam terjemahan-terjemahan kuno muncul sebagai bab 6 Kitab --> Barukh. Barangkali asal-mula surat itu ditulis oleh seorang Yahudi Babilon dalam bahasa Ibrani. menjelang akhir zaman Persia atau awal zaman Helenis.

KITAB YEREMIA:
    (1). Isi dan naskah. Corak khas dari tulisan Yeremia adalah hubungan "kata" kenabian yang dikaitkan dengan cerita-cerita. Beberapa di antaranya dibuat dalam bentuk-Aku. Kebanyakan dibuat dalam bentuk-dia. Menyolok sekali perbedaan bentuk naskah pada naskah Masorit. Bukan semua penghapusan dibebankan pada kesalahan-kesalahan terjemahan ataupun salinan. Sebab bagian dari penghapusan itu dibuat dengan sengaja. Adapun garis besar tradisi naskah Masorit adalah: (a) 1-39 mengungkapkan peristiwa sampai pada jatuhnya Yerusalem (Urutan kronologisnya: 1-25; janji-janji hari depan: 26-35; penderitaan Yeremia : 36-39). (b) 40-45 mengungkapkan waktu-waktu berikutnya. (c) 46-51: Nubuat soal para bangsa asing. (d) Tambahan historis 52 (2 Raja 24:18-20; 25:21,27-30).

Perbedaan-perbedaan corak, sifat serta sebagian theologi dari bagian perincian itu tergantung dari perbedaan berbagai-macam sumber. Menurut pandangan tradisionil dikatakan, bahwa kata-kata Yeremia dan catatan-catatan autobiografi Kitab itu dikumpulkan oleh --> Barukh (badingkan: bab 36). Para penyelidik modern membagi paraah Kitab itu dalam tiga sampai empat sumber (dengan tambahan-tambahan yang dilakukan di kemudian harinya). Keadaan yang pasti mengenai "naskah aslinya" tidak dapat ditetapkan secara tepat.

Arti teologis Yeremia terutama terletak pada pengertian Tuhan yang jelas dan mirip dengan Hosea. Tuhan adalah mempelai pria bangsa murtad, yang dicintainya dengan kasih abadi. Rakhmat ditawarkanNya sebagai pengganti keadilan. Hubungan perjanjian yang biasanya lebih mudah dipandang yuristis diberi pengertian rokhani dan pribadi oleh Yeremia. Dalam keadaan demikian hubungan perjanjian tidak didasarkan atas suatu ikatan nasional, tetapi didasarkan pada ikatan pribadi dengan Tuhan. Perjanjian yang baru tidak mengenal perintah-perintah dan kewajiban-kewajiban, sebab isinya (mengenal Tuhan) tanpa batas seperti kasih itu sendiri yang tidak terbatasi.

2 komentar: